Hari kesialan
Ketika dipagi yang cerah yang seakan –akan matahari tersenyum kepadaku dengan semangat aku menjadi seporter di SD untuk mengikuti lomba voli antar sekolah dasar, ketika aku dan teman-temanku ingin beranngkat untuk menjadi supporter aku terlebih dahulu memberi semangat kepada teman-temanku yang ikut lomba” teman-teman ayo semangat aku yakin kita bisa, apapun hasilnya kita harus menerima dengan lapang dada meskipun menang maupun kalah yang penting kita telah berusaha oke!!! Tapi kalian jangan pantang menyerah” teman-teman” oke...oke”
Kita berangkat dengan naik sepeda bersama-sama tapi tidak dengan saya dan teman saya yang aku bonceng kita naik sepeda sangat cepat karena kita sangat semangat dan ketika itu aku dan temanku Vita mengalami kejadian yang tak terduga sama sekali, yaitu ketika dijalan kita bertemu dengan teman kita yang ikut lomba voli yang sedang dibonceng guru dia namanya laila, kita dipanggil” ayo.... cepat teman-teman biar aku tarik agar tidak terlalu capek” kata temanku lalu aku menjawab” iya-iya tapi jangan cepat-cepat aku gak kuat lebih cepat lagi karena ini dah paling maksimal tunggu donk..............”
“cepatlah.... tambah sedikit aja kecepatan agar aku nyampek tarik tanganmu” lalu aku menambah kecepatan ketika itu aku ada seorang penjual sayuran mau menyeberang tapi dia tidak melihat apakah ada kendaraan atau tidak. Ketika itu aku tidak sengaja hampir menabrak tapi hanya menyentuh sedikit bagian depan sehingga salah satu kerupuknya jatuh “ hai gimana sih punya mata apa tidak” kata tukang sayur sambil marah-marah, tapi aku dan temanku tetap melaju dengan cepat lalu aku bilang sama temanku” gimana nic... jangan – jangan kita dikejar untuk diminta pertanggung jawaban, seharusnya kita tadi berhenti”
“ ya gak mungkinlah,,,,, kamu tuc jangan terlalu panik toh orang itu yang salah karena orang itu gak hati-hati sic” kata temenku, aku berkata” tapi kita tuc juga salah karena terlalu cepat kalau mengendarai sepeda”, temenku menjawab” sudahlah yang penting kita sampai ditempat perlombaan nanti kita malah telat”
Ketika sampai ternyata udah banyak anak-anak dari SD lainnya, kataku” alhamdulillah kita belum telat tapi anak-anak yang lain kok belum sampai ya..?”
“ oh iya kenapa kok malah cepat kita ya” kata temanku, lalu aku jawab” kita kan pakek gas pol rem pol”, setelah semua pemain berkumpul kita pergi kepanitia untuk melapor tapi ternyata kita seharusnya bertanding kemarin bagi yang putri karena kita tidak datang kita di dis, kita tidak tau bahwa pertandingannya kemarin ternyata hari ini pertandingannya anak putra
“ sungguh malang nasib kita kenapa kita sampai udah capek-capek kesini malah di dish kini harapan kita cuma kepada anak-anak putra” Novi menjawab” pic ini tuc bercum tak bergun “ kataku “ tapi kita jangan menyerah karena masih ada harapan pada anak laki-laki “
Sekarang waktunya pertandingan anak laki-laki aku berharap kita menang tapi ternyata kita kalah “ ya kita kalah udah capek-capek teriak-teriak tapi....... gak apa-apalah yang penting kita telah berusaha” kataku
Ketika diperjalanan pulang aku dan temanku Vita diganggu sama temanku laki-laki sepeda kita ditabraki agar jatuh “ eh kalian tuc giamana sic beraninya sama anak cewek aja?” kataku
“ emang gue pikirin yang penting heppy” kata temanku lalu aku jawab “ kalian tuc cemen..... emangnya kita tidak berani sama situ” tapi temanku malah menyalip sambil meludahi aku sama temanku “ awas ya kalian aku doakan kalian jatuh” karena keceplosan temanku Vita bilangan begitu tidak lama kemudian ada orang yang jatuh karena menghendari temenku laki-laki yang aneh-aneh ketika naik sepeda “ ya allah innalillahi” kataku ketika orang tersebut jatuh, “ ya allah ternyata kata-kataku benar-benar terjadi kenapa ini bisa menjadi kenyataan” lalu kita berhenti sejenak untuk melihat keadan orang tersebut alhamdulillah orang tersebut tidak apa-apa di dalam hatiku berkata “ternyata memang benar doa orang yang teraniaya akan dikabulakan engaku telah menunjukkan kebesaranmu ya Allah”
Ketika kita akan kembali temanku Vita sangat sedih atas apa yang telah diucapkan sehingga dia hampir menangis, dan ketika sampai disekolahan teman laki-lakiku telah dikerumuni sama teman-teman yang lain “ eh kalian jangan bicara sama siapa-siapa ya...” kata Rosid
Lalu aku berpikir “bahwa semua yang kulalui hari ini sangat banyak yang dapat diambil pelajaran mulai dari aku hampir menabrak pedagang sayur lalu ketika kalah dalam pertandinagan dan yang terakhir ialah ketika kejadian yang sangat mengkhawartikan ini semua sudah suratan takdir dan aku dapat memetik makna yaitu kita harus jadi orang yang sabar, bertanggungjawab, tidak mudah menyerah”
Pengarang
Rizqi himatu fuadah